blasianproject.org – Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) secara resmi menetapkan Penjara Tuol Sleng di Kamboja sebagai situs warisan budaya dunia. Keputusan ini muncul dalam sidang Komite Warisan Dunia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi. UNESCO menilai situs ini sebagai saksi penting sejarah kelam Kamboja di bawah rezim Khmer Merah, yang berkuasa antara tahun 1975 hingga 1979.
Tuol Sleng, Simbol Kengerian Rezim Khmer Merah
Khmer Merah menggunakan gedung sekolah Tuol Sleng sebagai penjara dan pusat penyiksaan yang dikenal dengan nama S-21. Rezim ini menahan lebih dari 18.000 orang di sana, termasuk pria, wanita, dan anak-anak. Petugas Khmer Merah menyiksa para tahanan secara brutal untuk mendapatkan pengakuan palsu sebelum akhirnya mengeksekusi mereka. Hanya segelintir tahanan yang berhasil selamat dari tempat ini.
Kamboja Berkomitmen Menjaga Ingatan Sejarah
Pemerintah Kamboja mengajukan nominasi Tuol Sleng agar masyarakat dunia tidak melupakan tragedi kemanusiaan ini. Menteri Kebudayaan dan Seni Rupa Kamboja, Phoeurng Sackona, menyampaikan rasa terima kasih kepada UNESCO atas pengakuan ini. Ia menegaskan bahwa Kamboja akan menjaga situs tersebut sebagai pengingat penting bagi generasi mendatang. Pemerintah juga memperkuat kurikulum sejarah agar anak-anak Kamboja memahami masa lalu bangsanya.
Peringatan bagi Dunia agar Tidak Mengulang Tragedi Serupa
Penetapan Tuol Sleng sebagai warisan budaya dunia juga menjadi peringatan bagi komunitas internasional. UNESCO ingin masyarakat global menyadari pentingnya perlindungan hak asasi manusia dan penegakan keadilan. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menyatakan bahwa situs seperti Tuol Sleng dapat membantu mencegah kekejaman serupa di masa depan. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan sejarah dalam mendorong rekonsiliasi dan perdamaian.
Reaksi Korban dan Komunitas Internasional
Para penyintas Khmer Merah menyambut baik pengakuan ini. Mereka menganggapnya sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban yang tidak bisa kembali. Organisasi hak asasi manusia seperti Amnesty International juga memuji langkah UNESCO karena dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pelanggaran berat yang pernah terjadi. Banyak negara di Asia Tenggara memberikan dukungan moral kepada Kamboja dalam menjaga situs tersebut.
Penambahan Tuol Sleng Perkuat Daftar Warisan UNESCO di Asia Tenggara
Dengan dimasukkannya Tuol Sleng, Asia Tenggara kini memiliki lebih banyak situs slot depo 10k warisan dunia yang menggambarkan sejarah dan kebudayaan yang beragam. UNESCO mendorong negara-negara di kawasan ini untuk terus melestarikan tempat-tempat bersejarah, baik yang menggambarkan kemegahan budaya maupun sisi kelam sejarah manusia. Tuol Sleng kini berdiri bukan hanya sebagai museum, tetapi juga sebagai pelajaran bagi seluruh umat manusia.